ketika kulihat langit indah itu
memancarkan cahaya dari awannya sendiri
terang namun gelap
begitulah adanya sekarang
namun, ada sesuatu yang menyedihkan
bulan sangat terang
tanpa ditemani siapa pun
benar-benar sendiri
bulan begitu bersahaja
menerangi gelapnya langit malam
namun kesedihan terpancar dari cahayanya
sendirian
tak ingin bernasib sama dengannya
tak mau menjadi sendiri
selalu mengenyahkan semua pikiran itu
agar sendiri tak tergelayuti lagi
namun, tak ingin ia menyeret
sahabat yang menjadi sulit karena sikapnya
menjadi sendiri dan tak tersentuh lagi
tak ingin ku melihat mereka seperti itu.
sakit melihat masa sekarang
perih saat melihat kebelakang
tak ingin melihat masa mendatang
karena tak ada yang membuatku bahagia
baik masa lalu, masa depan, ataupun masa sekarang
selalu ingin kuteriaki siapapun yang menyakiti sahabatku
boleh kau hancurkan aku,
tapi jangan kau sentuh sahabatku seujung jari pun
atau kucoba hancurkanmu
hingga kau tak akan merasakan kehancuranmu itu
aku kejam?
tidak! aku melindungi orang yang kusayang
aku keji?
tidak! tak sekeji sahabat yang berbalik punggung
jangan kau tuding seseorang
berkacalah!
kubenci orang seperti dirimu
yang menghianati segalanya
yang berbalik arah saat sahabatmu rusak
sangat
sangat aku kecewa dan benci
pantaskan orang sepertimu mendapat orang terbaik?
menurutku, tidak!
atau orang sekitarmu sama?
menurutku, iya! kalian sama!
munafik!
itulah dirimu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar